UUuuyyyeeeaaahh!! Finally everything is DONE!
Well, now i'm a barchelor degree in visual communication design a.k.a S.Ds. or Sarjana Desain. Tidak terasa waktu telah membawaku sampai pada tahap ini dimana 4 tahun yang lalu aku seolah belum ikhlas dengan berada di kampus ini karena tidak berhasil masuk jurusan Arsitektur. But Maybe this God's Way. Beruntunglah papa yang mendorong untuk masuk di kampus ini Institut Manajemen Telkom yang kini telah genap berumur satu tahun secara resmi berganti nama menjadi Telkom University.
Dengan segala perubahan yang ada tentunya ada pro dan kontranya namun semoga hal itu terus memacu untuk menuju perubahan yang sempurna. Dengan segala kepercayaan diri papa bahwa dengan berkuliah disini kelak anaknya ini akan mudah mendapat pekerjaan yang baik, serta tidak perlu melewati masa skripsi dan sidang dihadapan 3 orang penguji karena beliau tau betul bahwa saya tidak terbiasa berbicara dimuka umum. Tapi semua itu sudah dilewati, sidang ternyata tak seburuk yang saya bayangkan para penguji justru begitu mengayomi dan friendly. Dosen-dosen terasa seperti teman dekat bahkan seperti keluarga, senang rasanya bisa menjalin hubungan kekerabatan yang akrab dengan mereka.
Setelah wisuda tentunya banyak rasa yang terus terkenang baik itu menyenangkan dan menyedihkan. Hal-hal yang manis adalah segala cerita tentang kehidupan sehari-hari di kost Nilandha tercinta dengan segala kebodohan dan kekonyolan yang kita lakukan, sedih, senang, susah bersama, dan dapat berbagi segala hal sehingga kost ini seolah memiliki tembok berbisik dimana apa yang terjadi di bilik sebelah dapat dengan mudah diketahui. pastinya mereka inilah yang akan paling di rindukan, terlebih kita terpisah jarak yang cukup jauh. yah semoga silaturahmi akan terus terjalin.
selain kehidupan di kost tentunya di kampus, namun yang menyenangkan dari kehidupan di kampus adalah masa-masa dimana menggarap tugas akhir dan skripsi. Karena pertama, pada saat awal masuk kuliah belum terbangun hubungan pertama sehingga tidak menyenangkan. Kedua, saat menjalanin kuliah kebanyakan dilibatkan dengan tugas kelompok dimana sulit sekali rasanya menyatukan berbegai sifat dan sikap dalam satu tujuan sehingga sering terjadi bentrok.
ketiga, saat mendapat teman yang dirasa berkompeten menjadi partner, di akhir cerita malah pecah perang sehingga cukuplah sampai disitu hubungan pertemanan kami. yaah saya memang selalu menjadi bayang-bayang dia selama ini, sehingga ketika pecah pun rasanya justru lebih bahagia karna dirasa banyak ketidakcocokan, atau mungkin terlalu banyak kesamaan sehingga tidak bisa disatukan.
yaah masa yang menyenangkan adalah ketika mengerjakan skripsi dan tugas akhir karena saat itu sudah tidak perlu lagi bertemu dikelaas dengan mahluk yang tidak di inginkan, dapat berjalan sendiri tidak perlu menunggu keputusan yang lain, cepat atau lambatnya terserah keinginan sendiri, bertemu dosen pembimbing yang super baik dan menyenangkan setiap kali bimbingan dan lebih banyak waktu senggang.
Well, now i'm a barchelor degree in visual communication design a.k.a S.Ds. or Sarjana Desain. Tidak terasa waktu telah membawaku sampai pada tahap ini dimana 4 tahun yang lalu aku seolah belum ikhlas dengan berada di kampus ini karena tidak berhasil masuk jurusan Arsitektur. But Maybe this God's Way. Beruntunglah papa yang mendorong untuk masuk di kampus ini Institut Manajemen Telkom yang kini telah genap berumur satu tahun secara resmi berganti nama menjadi Telkom University.
Dengan segala perubahan yang ada tentunya ada pro dan kontranya namun semoga hal itu terus memacu untuk menuju perubahan yang sempurna. Dengan segala kepercayaan diri papa bahwa dengan berkuliah disini kelak anaknya ini akan mudah mendapat pekerjaan yang baik, serta tidak perlu melewati masa skripsi dan sidang dihadapan 3 orang penguji karena beliau tau betul bahwa saya tidak terbiasa berbicara dimuka umum. Tapi semua itu sudah dilewati, sidang ternyata tak seburuk yang saya bayangkan para penguji justru begitu mengayomi dan friendly. Dosen-dosen terasa seperti teman dekat bahkan seperti keluarga, senang rasanya bisa menjalin hubungan kekerabatan yang akrab dengan mereka.
Setelah wisuda tentunya banyak rasa yang terus terkenang baik itu menyenangkan dan menyedihkan. Hal-hal yang manis adalah segala cerita tentang kehidupan sehari-hari di kost Nilandha tercinta dengan segala kebodohan dan kekonyolan yang kita lakukan, sedih, senang, susah bersama, dan dapat berbagi segala hal sehingga kost ini seolah memiliki tembok berbisik dimana apa yang terjadi di bilik sebelah dapat dengan mudah diketahui. pastinya mereka inilah yang akan paling di rindukan, terlebih kita terpisah jarak yang cukup jauh. yah semoga silaturahmi akan terus terjalin.
selain kehidupan di kost tentunya di kampus, namun yang menyenangkan dari kehidupan di kampus adalah masa-masa dimana menggarap tugas akhir dan skripsi. Karena pertama, pada saat awal masuk kuliah belum terbangun hubungan pertama sehingga tidak menyenangkan. Kedua, saat menjalanin kuliah kebanyakan dilibatkan dengan tugas kelompok dimana sulit sekali rasanya menyatukan berbegai sifat dan sikap dalam satu tujuan sehingga sering terjadi bentrok.
ketiga, saat mendapat teman yang dirasa berkompeten menjadi partner, di akhir cerita malah pecah perang sehingga cukuplah sampai disitu hubungan pertemanan kami. yaah saya memang selalu menjadi bayang-bayang dia selama ini, sehingga ketika pecah pun rasanya justru lebih bahagia karna dirasa banyak ketidakcocokan, atau mungkin terlalu banyak kesamaan sehingga tidak bisa disatukan.
yaah masa yang menyenangkan adalah ketika mengerjakan skripsi dan tugas akhir karena saat itu sudah tidak perlu lagi bertemu dikelaas dengan mahluk yang tidak di inginkan, dapat berjalan sendiri tidak perlu menunggu keputusan yang lain, cepat atau lambatnya terserah keinginan sendiri, bertemu dosen pembimbing yang super baik dan menyenangkan setiap kali bimbingan dan lebih banyak waktu senggang.
Wisuda ini adalah suatu pencapaian baru dan juga hadiah untuk Papa Zainal Arifin yang paling berperan penting dalam hidup saya. Makasih ya Pah atas usaha Papa selama ini sayangnya papa tidak menyaksikan secara langsung di wisuda anak papa ini. Tapi yulia yakin papa pasti melihat dari sana. Semoga papa bangga yah.Yuli akan berusaha wujudin semua cita-cita papa, karena tinggal selangkah lagi yuli kerja dan insya Allah menikah dengan calon yang sudah papa restui. Makasih Pah, telah menanamkan sifat tidak putus asa dan mudah bangkit ketika mendapat kegagalan. Karena orang yang hebat adalah dia yang jatuh dan mampu berdiri tegak kembali.
Tapi rasanya biarpun usia sudah mencapai kedewasaan, menjadi putri kecil papa tetaplah menjadi putri kecil papa. Dimana rasanya ingin menangis meraung-raung ketika papa tidak datang ditengah acara wisuda. Hancur dan Sedih sekali. Karena semua kerja keras ini adalah untuk membahagiakan papa. Papa selalu jauh dari rumah sampai jarang sekali papa bisa mengambilkan raport, melewatkan wisuda SMA, dan kini melewatkan wisuda Kuliah. Iri melihat teman-teman lain yang menghampiri kedua orang tuanya dan mendapat cium serta pelukan hangat dari orangtuanya ketika lagu 'I love you Daddy' dinyanyikan. Iri melihat teman-teman yang ketika naik ke podium orang tuanya bertepuk tangan bangga.
Iri melihat mereka yang berfoto keluarga dengan anggota lengkap. Tapi Yasudahlah. Semua tangis, sedih dan kekecewaan hanya di simpan rapi dalam hati. semua dilakukan hanya untuk menjaga agar mama tidak pecah pula tangisnya. Berlaku seolah baik-baik dan tegar walaupun dalam hati menangis meraung-raung. Beruntung ada pacar yang selalu setia mendampingi, ketika acara wisuda dia menanti di luar aula dan mengirimkan pesan singkat, dia tau betul tangisku akan pecah ketika itu tapi dia menguatkan agar tidak menangis, dan menghibur dengan mengatakan "Look at the Sky, your Daddy will so proud of you"
Tapi rasanya biarpun usia sudah mencapai kedewasaan, menjadi putri kecil papa tetaplah menjadi putri kecil papa. Dimana rasanya ingin menangis meraung-raung ketika papa tidak datang ditengah acara wisuda. Hancur dan Sedih sekali. Karena semua kerja keras ini adalah untuk membahagiakan papa. Papa selalu jauh dari rumah sampai jarang sekali papa bisa mengambilkan raport, melewatkan wisuda SMA, dan kini melewatkan wisuda Kuliah. Iri melihat teman-teman lain yang menghampiri kedua orang tuanya dan mendapat cium serta pelukan hangat dari orangtuanya ketika lagu 'I love you Daddy' dinyanyikan. Iri melihat teman-teman yang ketika naik ke podium orang tuanya bertepuk tangan bangga.
Iri melihat mereka yang berfoto keluarga dengan anggota lengkap. Tapi Yasudahlah. Semua tangis, sedih dan kekecewaan hanya di simpan rapi dalam hati. semua dilakukan hanya untuk menjaga agar mama tidak pecah pula tangisnya. Berlaku seolah baik-baik dan tegar walaupun dalam hati menangis meraung-raung. Beruntung ada pacar yang selalu setia mendampingi, ketika acara wisuda dia menanti di luar aula dan mengirimkan pesan singkat, dia tau betul tangisku akan pecah ketika itu tapi dia menguatkan agar tidak menangis, dan menghibur dengan mengatakan "Look at the Sky, your Daddy will so proud of you"
ini lagu persembahan untuk papa yaa..
Tampilan kampus TCIS (Telkom Creative Industry School) |
Message to Parents
Mommy
Pendamping wisuda, LOVE!
krucil egha
my soulmate and his boyfie
kebaya wisuda