OVERTHINKER
umm.. baru kali ini gue bener-bener MEMBENARKAN ke diri gue sendiri kalo gue adalah seorang OVERTHINKER! ! innalillah. gue gak tau apa itu hal yang baik atau nggak yang jelas saat ini gue ngerasa that thing makes me so bad! dalam diam gue banyak berpikir -- gak pernah keliatan mungkin cara gue berpikir atau gaya gue berpikir tapi itu emang hal yang gak perlu buat orang awam tau.
So, the only way that I think most right when my mind messed up is to write into blogs and assume God has joined the discussion and can give me a solution for garbled text is.
singkatnya keadaan semakin sempit karena hubungan antar keluarga diantara kita udah makin deket walaupun baru sebatas berkenalan. But trust me, Introductions always leave a trace. itu pun bukanlah yang menjadi masalah. yang menjadi masalah adalah seberapa besar pengaruh "finance" dalam suatu hubungan???
that was a BIG BIG THING that I ever thingkin'. gue bener-bener menghela nafas panjang buat mikirin hal ini. and that fucking thing has ruined my mind.
gue mulai berpikir secara realitas, dengan umur yang masih sangat muda untuk mikirin hubungan yang serius itu hal yang gak gampang ya sodara sodara. umur 20 thn. punya target nikah umur 22-24. berpacaran dengan pria umur 26 tahun. yang secara psikologis udah siap nikah. cuma karena beberapa hal jadi tertunda. dan gue penyebab tertundanya.mudah-mudahan hanya tertunda yah bukan gak jadi. ok. gue baru sekali pacaran dan langsung seserius ini. logikanya gue masih banyak kesempatan buat nyari someone who is THE BEST. tapi ukuran the bestnya itu sendiri apa mutlak? dan kapan sih waktu yang tepat buat nentuin siapa yang paling baik buat mendampingi hidup gue nanti? orang yang seperti apa??
Buat gue apa yang gue milikin sampe saat ini adalah yang terbaik, termasuk dia. Dia bikin gue yakin kalo dia emang yang terbaik buat gue untuk saat ini, dan dia yang jadi orientasi gue buat jadiin dia pendamping gue nanti. BUT, ada sedikit keraguan yang mempengaruhi hal yang cukup besar nantinya. yaitu Finance. Lalu dia mulai mempertanyakan soal keyakinan hati gue buat terus menjaga hubungan ini dengan segala resiko yang sudah jelas ada. Gue sendiri terus berusaha meyakinkan diri gue kalo gue yakin hubungan ini bakal happy ending nantinya, dan Insya Allah sampe ke pernikahan. soal rejeki gue percayakan semua sama Tuhan. karena dia juga yg memberi. dan kita gak bakal tau kan hari esok akan seperti apa? gue rasa masih cukup waktu untuk lebih berusaha, terlebih gue juga belum lulus dan belum kerja. dan kalopun emang nantinya di awal kehidupan harus memulai dari NOL toh itu hal yg wajar kan supaya kita terbiasa mandiri. resiko lah. toh kalo udah nikah susah seneng ditanggung berdua.
cuma gue gak bisa mungkir kalo ada hal lain yg masih mengganjal. Siapkah gue untuk menjalani situasi itu? sedangkan sampe saat ini gue masih terbuai sama semua fasilitas dari papa mama.
tapi ada rasa yakin kalo GUE BISA!! selama ada penguat di samping gue yang terus memupuk kepercayaan untuk berdua bersama. toh gue pernah ngejalanin hidup susah. mama papa pun bisa melewati hal itu. kenapa anaknya yang cerdas ini gak bisa??? ya kan. :)
lagian buat apa sih harus mikir buat cari yang lain. toh mereka yang disana belom tentu bisa lebih baik dari yang sekarang. secara, selama 2 tahun 4 bulan ini gue bahagia kok. sangat bahagia walaupun dalam masa sulit sekalipun. karena disitulah gue ngerasain arti cinta. gue sayang banget sama dia. dan karena itulah yang membuat gue galau. gue gamau dia ngerasa suatu saat gue akan ninggalin dia karena beberapa kelemahan dia. gue juga gamau buat dia takut kehilangan gue. gue juga gamau dia kehilangan keyakinannya sama gue dan mikir kalo selama ini dia cuma buang" waktu aja. Gue terlalu sayang sama dia. dan itu buat gue makin takut buat keluar dari ZONA NYAMAN dan lelarian mencari yang lain.
masa depan emang penting. pingin hidup mapan siapa yang nolak. tapi cinta juga perlu diperjuangin.
tapi gue rasa gue lebih beruntung di banding pasangan lain. gue ngeliat beberapa temen gue mereka nyaman di posisinya tapi gak ada jaminan mereka saling bahagia. contohnya aja si C yang pacaran sama cowok yang udah mapan, masa depan pun terjamin, hubungan keluarga pun lumayan erat. tpi sayangnya si C gak keliatan bahagia bahkan masih tergoda oleh cowok lain. haha kasihan! mereka juga belum saling terbuka dalam semua hal dan belum terlalu mengerti karakter masing". hmm lain hal nya sama si V dia pacaran sama yang seumuran , mereka langgeng dan harmonis. tapi sayangnya masih backstreet dari orang tua yang cowok dan belum saling mengenal lebih dalam karakter masing", mereka masih terlalu asik dengan dunia remajanya, mereka masih takut untuk membicarakan hal-hal yang memancing perdebatan. jadi mereka terlihat Stuck distu-situ aja. gak ada guna pacaran lama" kalo gitu.I think. mereka cuma contoh buat gue kalo kebahagiaan gak selalu diukur dari materi.
"MONEY CAN'T BUY US HAPPINESS" right?
ditambah lagi gue baru aja buka FB dan ada postingan status punya xxx yang mengatakan :
Menikah itu membawa Berkah...Sesuai kepanjangan Menikah... Mesra, Nikmat, dan Berkah..Jangan takut miskin dengan Tidak menikah..Menikah itu Murah, yang mahal itu Gengsinya.. Resepsinya yang ingin terlihat lebih besar karena dibilang moment spesial sekali seumur hidup...Tetapi tak ada yang menjamin bahwa itu hanya terjadi sekali seumur hidup..Menikahlah... Dengan menikah bisa menjadikanmu Kaya.. Dengan menikah rezekimu menjadi berlipat ganda karena Rezeki 2 insan digabung menjadi satu..'
naaaahhh kaaann.. nendaaang bangeettt!!! HAHAHA
huuufff... yaahh sejauh ini itulah yang menjadi pertimbangan gue. maklum lah "perempuan itu lebih banyak pertimbangan dalam hal apapun. "cuma perempuan bodoh yang gak banyak mempertimbangkan apa-apa dalam hidupnya." -Aji Bramanto
Gue emang gak seharusnya mikirin ini sekarang. tapi Sang MAHA ANGKUH, Waktu, tidaklah bisa ditahan ataupun dikembalikan. Gue pun lelah dipermainkan waktu oleh segala teka-teki nya akan masa depan dan jawaban akan segala pertanyaan gue.
xoxo
:*
0 komentar